29 Mei 2009

Persahabatan

Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja-sama, tolong menolong, dan rasa saling mengerti yang terjadi antara dua orang ataupun sekelompok orang. Suatu persahabatan tidak akan terjalin secara otomatis, tetapi melalui proses yang panjang untuk saling mengenal, memahami, mengisi, dan menghargai segala kelebihan maupun kekurangan seorang sahabat.

Persahabatan akan terasa indah jika kita mampu untuk saling mengerti karena sesungguhnya persahabatan itu tidak akan terwujud tanpa melalui proses, proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan sebuah rasa pengertian yang begitu besar terhadap sabahatnya. Bahkan sebuah persahabatan juga harus diselimuti kerelaan berkorban demi kebahagiaan sahabatnya walaupun pengorbanan tersebut berupa sesuatu yang begitu kita cintai. Rela berkorban ini merupakan bukti sesungguhnya bahwa kita memiliki rasa saling mengerti kepada sahabatnya..

Dalam persahabatan sangat diperlukan adanya kejujuran. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru dengan kasih sayang ia memberanikan diri untuk menegur apa-adanya. Seorang sahabat tidak akan pernah membungkus pukulan dengan senyuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya dapat berubah menjadi lebih baik.

Ada beberapa hal yang membuat persahabatan hancur, seperti :

1. Keegoisan yang berlebihan kepada sahabatnya
2. Ketidakterbukaan
3. Tidak adanya rasa saling mengerti terhadap sifat dasar sahabatnya
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan

Contoh Indahnya Persahabatan :

Ada cerita yang begitu menyentuh hati saya, ini merupakan cerita yang sangat berkesan, sangat indah bahkan menjadi inspirasi bagi saya…. Cerita tentang persahabatan sejati antara Salman Al Farisi dan Abud Darda. Mereka bukanlah sahabat dari kecil karena Salman Al Farisi berasal dari Persia sedangkan Abud Darda adalah kaum Anshar yang merupakan penduduk asli Madinah. Namun persabatannya akan terus menjadi pelajaran bagi seluruh Sahabat Sejati di dunia.

Ceritanya dimulai saat Salman Al Farisi mencintai seorang gadis muslimah dari kaum Anshar, karena Salman adalah penduduk pendatang maka dia pun minta bantuan sahabatnya Abud Darda untuk melamar sang gadis. Setelah perlengkapan dirasa cukup maka berangkatlah kedua sahabat tersebut menuju rumah sang gadis. Abud Darda mewakili Salman Al Farisi mengatakan maksud kedatangannya melamar gadis muslimah tersebut, Namun hal diluar dugaan rupanya terjadi sang gadis menolak lamaran Salman Al Farisi tapi andai Abud Darda yang melamar sang Gadis akan menerimanya.

Salman Al Farisi yang mendengarnya hal tersebut pastilah terluka karena cinta yang disemainya tidak bersemi indah layaknya bunga sakura, di sini Salman bimbang kenapa harus sahabatnya sendiri yang memetik harumnya cinta dan kenapa bukan dirinya. Namun bukanlah seorang sahabat sejati apabila dirinya mementingkan egoisme menguasai hatinya. Hal yang mengejutkan pun kembali terjadi saat Salman Al Farisi berkata “Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini kuserahkan pada sahabatku Abud Darda dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”

Sungguh ironis namun indah pengorbanan yang diberikan Salman Al Farisi, karena dirinya tidak dibutakan oleh derasnya gelombang cinta, namun berbalik menaklukkan cinta dengan pengorbanan yang begitu besar. Dari cerita ini dapat diambil pelajaran bahwa Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati pasti bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar